Tak pernah menyesal adalah prinsip laki-laki. Senyuman tipis
beserta kepal semangat menyertaiku berjalan menapaki jejalanan ini. Langkah ini
terasa amat ringan. Tak lagi seperti kemarin ketika perasaan ini digelayuti
kerinduan yang melebamkan hati. Kemudian dari sisi kanan muncul sosok perempuan
lain. Dia tawarkan padaku sebuah hari baru. Sebuah hidup yang semestinya
berjalan dan tertempuh. Kami saling memandang. Mata bulatnya penuh dengan berjuta
harapan. Serta semangat-semangat yang berwarna.
Jemarinya pun menggenggam erat jemariku. Jemariku pun menyambut.
Kami pun bergandengan. Mata kami lurus menatap ke depan, ke sebuah ujung tak
berbatas yang disekelilingnya ditumbuhi pepohonan aneka macam warna. Rimbun. Indah.
Lalu di tengah perjalanan berdua kami, muncul sosok perempuan mungil dari sisi
kiri kami. Rambut lurus. Mata bulat dan senyum mungilnya terlihat lucu serta
menentramkan hati. Diulurkannya jemarinya untuk kemudian kusambut. Lalu
kuangkat tubuhnya. Kuletakkan di pundakku. Kemudian kami bertiga pun segera
meneruskan kembali alur perjalanan cerita yang tak akan usai tergerus waktu.
Iya. Ini adalah sebuah perjalanan tanpa akhir.
Terimakasih Tuhanku. Puji syukur senantiasa kupanjatkan
padaMu untuk setiap goresan-goresan cerita yang menaungi setiap langkah hidupku
semenjak mata ini bekerjap pertama kali. Serta semenjak nafas bumi ini terhirup
untuk pertama kali. Semoga amanahMu bisa kujaga dengan penuh kekuatan dari
siraman Maha KebijaksanaanMu Tuhan.
Selamat datang kedua malaikat cantikku...