Dukung Kaum Difabel Untuk Mendapatkan Kelayakan Kerja

Sabtu, 24 Juli 2010 » 0

Tidak ada manusia yang tidak cacat. Mengambil dari definisi cacat yang bisa disamakan dengan kekurangan. Karena bukankah sudah dimengerti bahwasanya kesempurnaan hanya milik Gusti? Istilah cacat dipilihkan untuk mengategorikan orang atau sesuatu yang tidak layak. Namun dalam perkembangannya kata cacat menjadi sebuah personifikasi untuk mewakili opini masyarakat yang dilekatkan pada suatu kelompok tertentu yang mempunyai kekurangan/ketidakmampuan sebagaimana manusia lain yang normal. Akibat yang terjadi adalah munculnya penyebutan istilah ‘maaf’ ketika menyebut seseorang yang mempunyai kekurangan fisik. Hal itu mengansumsikan bahwa cacat mempunyai sebuah image yang benar-benar kurang, mendiskriminasikan seseorang untuk tidak dapat disetarakan dengan orang lain yang normal. Benarkah demikian?

Tuhan menciptakan manusia tidak pernah TANPA keseimbangan. Seorang manusia yang terlahir ke dunia selain mempunyai kelebihan tentulah dia mempunyai kekurangan. Siapapun dan apapun dia. Dan pemunculan istilah cacat menjadi seakan-akan memposisikan mereka ke dalam strata yang lebih rendah. Untuk itulah kemudian muncul sikap-sikap optimis untuk mengganti istilah cacat dengan istilah lain yang sekiranya lebih mewakili dan tidak terlalu mendiskriminasi. Sehingga muncul istilah DIFABEL yang telah diperkenalkan kurang lebih pada tahun 1999 oleh beberapa aktivis di Indonesia. Difabel sendiri merupakan singkatan dari Different Able (Kemampuan Berbeda) yang bisa diartikan adanya kemampuan lebih lain yang dimiliki mereka. Penggunaan istilah baru ini diharapkan menjadi ‘penyemangat’ bagi para penyandang cacat untuk mendapatkan hak-hak kesetaraan dalam bermasyarakat dan bernegara. Perlakuan berbeda itu berkaitan erat dengan penerimaan masyarakat terhadap perbedaan kemampuan tersebut, sehingga mereka akan menyediakan infrastruktur untuk memfasilitasi perbedaan tersebut.

Namun sampai sekarang, perlakuan yang diharapkan lebih positif untuk para kaum difabel ini, masih belum terealisasi. Belum adanya respek positif dari pemerintah memberikan fasilitas untuk mensejahterakan mereka, terutama dalam hal-hal pekerjaan. Pemerintah cenderung menilai bahwa kaum difabel tidak dapat melakukan pekerjaan secara layak serta tidak memenuhi kualifikasi sebagai tenaga kerja. Lalu bukankah selama ini pemerintah kerap melakukan pelatihan tenaga kerja untuk para kaum difabel? Lalu untuk apa semua itu jika kemudian mereka tidak dapat bekerja di instansi-instansi yang bergerak di bidang yang dilatihkan? Lebih lucunya adalah pelatihan yang diselenggarakan (contoh: pelatihan memijat untuk kaum difabel netra, pelatihan pembuatan kerajinan) untuk mereka adalah pelatihan-pelatihan yang memang tidak bisa diikutsertakan untuk pekerjaan instansi tinggi. Kenapa tidak diselenggarakan saja pelatihan komputer, atau mungkin pelatihan manajemen keuangan perusahaan, atau pelatihan-pelatihan lain yang sekiranya itu bisa disetarakan dengan pekerjaan manusia lain?Apabila diadakan pelatihan-pelatihan seperti itu, dan kemudian ada siswa pelatihan yang lulus, misalnya pelatihan komputer, dengan hasil yang bagus, bukan tidak mungkin dia bisa menjadi pekerja di sebuah instansi pemerintahan atau swasta, yang kemampuannya pun sama dengan mereka yang bisa komputer lain. Apakah harus dibedakan ketika ada 2 orang mempunyai kemampuan berkomputer sama, hanya melihat dari fisik?

Maka tidak ada manusia yang TIDAK difabel adalah benar adanya. Mereka yang mendiskriminasikan kaum difabel untuk tidak menyetarakan mereka, bukankah juga difabel nurani ?

Sudah seharusnya kaum difabel mendapatkan kesetaraan hak sebagai warga negara seperti yang lain. Sudah seharusnya kaum difabel mendapatkan pekerjaan yang setara dengan yang lain. Dukung kaum difabel untuk mendapatkan kelayakan kerja, karena sudah sepantasnya mereka juga mendapatkan kelayakan hak-hak sosial!

Plenug

Anda sedang membaca Dukung Kaum Difabel Untuk Mendapatkan Kelayakan Kerja di "plenug".

It's About

Leave a Reply

Kemerdekaan berbicara adalah milik semua bangsa tanpa strata apapun! Dibebaskan berkomentar disini. Terimakasih.