Perang hanya akan semakin membuat menderita rakyat kecil. Rakyat kecil hanyalah manusia manusia Tuhan yang hanya menginginkan bertahan hidup diantara persaingan hidup yang semakin menjadi. Tidak pernah mempunyai keinginan semewah para penguasa. Sesederhana itulah keinginan mereka. Sementara para penguasa dengan mengatasnamakan rakyat kecil, dengan mengatasnamakan keadilan, dengan mengatasnamakan apapun kemudian mengangkat senjata lalu memproklamirkan perang.
Dan memang pada akhirnya semua tahu bahwa keinginan perang itu dimunculkan demi keinginan lain yang merupakan kepentingan beberapa negara. Perebutan lahan minyak dan jual beli senjata menjadi salah satu tendensi terkuat. Lalu apa yang akan didapatkan oleh mereka para rakyat kecil baik dari negara yang mencetuskan perang maupun negara yang diperangi? Tidak ada! Nihil!
Perang hanya akan membuat yang sombong semakin sombong, yang tamak menjadi semakin tamak. Dan yang jelas membuat mereka yang sengsara menjadi semakin sengsara. Semakin menderita.
So...SAY NO TO WAR!
Puing II
Perang perang lagi...Semakin menjadi
Berita ini hari...Berita jerit pengungsi
Lidah anjing kerempeng...Berdecak keras beringas
Melihat tulang belulang...Serdadu boneka yang malang
Tuan tolonglah tuan...Perang dihentikan
Lihatlah ditanah yang basah...Air mata bercampur darah
Bosankah telinga tuan...Mendengar teriak dendam
Jemukah hidung tuan...Mencium amis jantung korban
Jejak kaki para pengungsi...Bercengkrama dengan derita
Jejak kaki para pengungsi...Bercerita pada penguasa
( Bercerita pada penguasa )
Tentang ternaknya yang mati...Tentang temannya yang mati
Tentang adiknya yang mati...Tentang abangnya yang mati
Tentang ayahnya yang mati...Tentang anaknya yang mati
Tentang neneknya yang mati...Tentang pacarnya yang mati
( Tentang ibunya yang mati )
Tentang istrinya yang mati
Tentang harapannya yang mati
Perang perang lagi...Mungkinkah berhenti
Bila setiap negara...Berlomba dekap senjata
Dengan nafsu yang makin menggila...Nuklir pun tercipta
( nuklir bagai dewa )
Tampaknya sang jenderal bangga...Dimimbar dia berkata
Untuk perdamaian (bohong)
Demi perdamaian (bohong)
Guna perdamaian (bohong)
Dalih perdamaian (bohong)
Mana mungkin...Bisa terwujudkan
Semua hanya alasan...Semua hanya bohong besar
Dan memang pada akhirnya semua tahu bahwa keinginan perang itu dimunculkan demi keinginan lain yang merupakan kepentingan beberapa negara. Perebutan lahan minyak dan jual beli senjata menjadi salah satu tendensi terkuat. Lalu apa yang akan didapatkan oleh mereka para rakyat kecil baik dari negara yang mencetuskan perang maupun negara yang diperangi? Tidak ada! Nihil!
Perang hanya akan membuat yang sombong semakin sombong, yang tamak menjadi semakin tamak. Dan yang jelas membuat mereka yang sengsara menjadi semakin sengsara. Semakin menderita.
So...SAY NO TO WAR!
Puing II
Perang perang lagi...Semakin menjadi
Berita ini hari...Berita jerit pengungsi
Lidah anjing kerempeng...Berdecak keras beringas
Melihat tulang belulang...Serdadu boneka yang malang
Tuan tolonglah tuan...Perang dihentikan
Lihatlah ditanah yang basah...Air mata bercampur darah
Bosankah telinga tuan...Mendengar teriak dendam
Jemukah hidung tuan...Mencium amis jantung korban
Jejak kaki para pengungsi...Bercengkrama dengan derita
Jejak kaki para pengungsi...Bercerita pada penguasa
( Bercerita pada penguasa )
Tentang ternaknya yang mati...Tentang temannya yang mati
Tentang adiknya yang mati...Tentang abangnya yang mati
Tentang ayahnya yang mati...Tentang anaknya yang mati
Tentang neneknya yang mati...Tentang pacarnya yang mati
( Tentang ibunya yang mati )
Tentang istrinya yang mati
Tentang harapannya yang mati
Perang perang lagi...Mungkinkah berhenti
Bila setiap negara...Berlomba dekap senjata
Dengan nafsu yang makin menggila...Nuklir pun tercipta
( nuklir bagai dewa )
Tampaknya sang jenderal bangga...Dimimbar dia berkata
Untuk perdamaian (bohong)
Demi perdamaian (bohong)
Guna perdamaian (bohong)
Dalih perdamaian (bohong)
Mana mungkin...Bisa terwujudkan
Semua hanya alasan...Semua hanya bohong besar